Jum'at, 26 April 2024
Follow Us:
11:05 WIB - Disnaker Pekanbaru tak Ada Terima Aduan THR | 11:05 WIB - PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Warga Jangan Percaya Hoaks | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB | 11:05 WIB - Pemko Pekanbaru Targetkan Juara Umum di MTQ ke XLII Provinsi Riau | 11:05 WIB - FPII Setwil Riau Adakan Acara Buka Bersama Dengan Anak Panti Asuhan
Dukung 7 Program Prioritas Pembangunan,
Pemkab Pelalawan Galakkan Pengembangan Potensi Perikanan
Minggu, 31 Mei 2015 - 16:45:36 WIB


Pelalawan (Bidikonline.com)
- Salah satu dari tujuh program prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, yang digagas oleh Bupati Pelalawan HM Harris, adalah Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan. Program peningkatan pangan meliputi berbagai aspek, salah satunya peningkatan dan pengembangan potensi perikanan.

Pengembangan potensi perikanan di Kabupaten Pelalawan sangat prospektif, karena didukung oleh wilayah Kabupaten Pelalawan yang sebagian besar wilayahnya dialiri oleh sungai Kampar dan anak sungainya.

Selain sungai utama Sungai Kampar, di Kabupaten Pelalawan mengalir juga anak-anak sungai Kampar seperti Sungai Kampar Kiri, Sungai Segati, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), Sungai Pelalawan, Sungai Selampaya dan Sungai Serkap (yang mengalir dari arah utara Sungai Kampar).

Potensi tersebut menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat di perikanan khususnya berupa usaha penangkapan.
Disamping perikanan tangkap, kabupaten Pelalawan juga memiliki potensi luar biasa sebagai daerah yang mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha budidaya ikan, baik budidaya kolam, keramba maupun tambak.

Bupati Pelalawan, HM Harris menyatakan bahwa wilayah Kabuaten Pelalawan dibelah oleh Sungai Kampar dari Kecamatan Langgam hingga Kecamatan Kuala Kampar, selain memiliki komoditi karet dan sawit, ikan juga merupakan salah satu komoditi terbesar daerah ini.

"Melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, Pemkab Pelalawan memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan," ungkapnya.

Di Kabupaten Pelalawan sendiri, untuk pengembangan budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan di Pulau Mendol, Kecamatan Kuala Kampar dengan ketersedian lahan kurang lebih 1.745 hektar, serta untuk pengembangan budidaya ikan di kolam dilaksanakan di Kecamatan Bandar Sei Kijang, Pangkalan Kuras, Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan.
Program ini juga kata Bupati Harris, bertujuan untuk meningkatkan hasil perekonomian bagi para petani ikan atau nelayan tangkap di Kabupaten Pelalawan.

Sedangkan untuk perairan laut, yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Pelalawan berada di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Adapun aktifitas perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah penangkapan ikan. Sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum begitu berkembang seperti di daerah daratan dan sungai.

Kabupaten Pelalawan memiliki luas area potensi perikanan tangkapan perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti sekitar 1.088,10 hektar. Sedangkan luas ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 hektar. Lahan yang telah dimanfaatkan kurang lebih 272,03 hektar.

Menurut data tahun 2013, Potensi perikanan lainnya diperkirakan untuk lahan budidaya kolam 8.203 hektar, budidaya keramba 217.820 unit, budidaya tambak 2.100, perikanan tangkap (laut) 323,4 Km2, perairan umum daratan (PUD) 369,73 Km2, kawasan hutan bakau 6.203 hektar, rawa/danau 7.458 hektar, panjang garis pantai 182,34 Km.

Komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kabupaten Pelalawan berupa kolam, keramba dan tambak. Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ikan asap atau salai, ikan kering atau ikan asin, lomek kering, udang pukul, ikan presto dan tepung ikan.

Meski potensi perikanan dan kelautan tersebut belum dikelola maksimal. Bertahap tapi pasti, potensi perikanan di Pelalawan akan terus digenjot untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Salah satu caranya, dengan budidaya bibit dan pengelolaan ikan secara maksimal.

Bupati Harris menambahkan, tujuan dari program peningkatan potensi perikanan ini semata-mata untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat dan menjadikan ikan sebagai mata pencahariannya.

Kenapa komoditi ikan berpeluang besar meningkatkan ekonomi masyarakat, kata Bupati Harris, karena sejauh ini kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat di Kabupaten Pelalawan masih dilakukan dengan cara melakukan pemasokan ikan dari luar daerah.

Padahal, lanjut Bupati Harris, Provinsi Riau khususnya Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya akan penghasilan komoditi airnya yakni ikan yang berasal dari aliran Sungai Kampar. Masih kata Bupati, meski budidaya ikan itu sendiri sudah ada dan sudah berlangsung cukup lama, namun belum memenuhi kebutuhan sendiri.

"Buktinya kita masih memasok produski ikan dari luar daerah seperti Sumbar dan Medan," paparnya sambil menambahkan, dengan adanya program budidaya pembibitan dan pengelolaan komoditi ikan ini nantinya, maka diharapkan kedepannya kebutuhan akan konsumsi dapat terpenuhi.

"Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Kampar dan Pesisir meski mereka memiliki kebun misalnya, namun masih menggantungkan hidup dari sungai mencari ikan, baik untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun untuk dijual ke pasar tradisional. Nantinya dengan program ini diupayakan produksi ikan kita meningkat, tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga bisa kita berdayakan dengan produksi lainnya," papar Bupati Harris.

Pemkab Pelalawan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan pembinaan terhadap sejumlah kelompok petani ikan di Kabupaten Pelalawan. Kelompok petani ikan tersebut yakni diantaranya Kelompok Usaha bersama (KUB) Nelayan Tangkap berjumlah sebanyak 215 kelompok. Kemudian ada kelompok pembudiya ikan (Pokdakan) berjumlah 115 kelompok dan Unit Pengelola Ikan (UPI) sebanyak 714 orang.

Program ini dinilai jelas sangat membantu masyarakat yang mencari penghasilan hidup sebagai petani ikan dan nelayan. Diharapkan kesejahteraan masyarakat petani ikan dapat tercapai. Apalagi pada tahun 2012 lalu, produksi ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat daerah mencapai 31,92 kg perkapita pertahunnya.

Terkait bidang budidaya perikanan, baik menggunakan APBD Pelalawan maupun bantuan APBN, Pemkab Pelalawan melalui dinas terkait telah memprogramkan pengembangan budidaya ikan berupa peningkatan sarana produksi bagi wirausaha perikanan. Setidaknya dalam program ini beberapa kelompok mendapatkan bantuan berupa bantuan pakan ikan dan benih ikan. Kelompok tersebut di Kecamatan Bandar Petalangan, Bunut, Ukui, Kerumutan Bandar Seikijang, Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci.

Selain itu program yang sedang dilaksanakan yakni program peningkatan sarana produksi bagi UPR/KPR dan kelompok pembudidaya ikan. Pada bidang ini, bantuan yang diberikan berupa calon induk atau induk ikan dan bantuan pakan induk untuk kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kerumutan mendapatkan bantuan ini.

Sedangkan pada program pengembangan sarana dan prasarana perikanan diberikan bantuan berupa keramba galvanis, bantuan benih ikan baung dan pakan ikan. Beberapa kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam dan Pelalawan menerima bantuan ini. Program lain yang juga menyentuh langsung masyarakat yakni pemberdayaan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya di Kabupaten Pelalawan.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan sejumlah kelompok juga mendapatkan bantuan tersebut. Diantaranya di Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Bunut dan Ukui.

Di bidang pengolahan hasil perikanan, ada program pengembangan system penyuluhan perikanan dengan melakukan pembinaan mutu dan pendampingan nelayanan pengolahan. Dalam program ini masyarakat petani dan nelayan mendapatkan bantuan berupa coldbox untuk kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Langgan Pelalawan, Kerumutan dan Kuala Kampar. Selain itu, ada juga bantuan berupa alat perontok sisik ikan untuk kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kuras, Langgam, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci.

11Disamping itu, juga diprogramkan pemberdayaan usaha mina pedesaaan (PUMP) perikanan pengolahan di Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan informasi adabeberapa kelompok yang mendapatkan bantuan ini di Kabupaten Pelalawan pada tahun ini. Sedangkan Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), program yang dilaksanakan yakni pengembangan perikanan tangkap. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap dengan memberikan bantuan kapal perikanan untuk kelompok di Kecamatan Kuala Kampar.

Program lain yang juga sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan, juga dilakukan kerjasama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) juga menggelontoran program sertifikat hak atas tanah (Sehat) nelayan dari APBN. Sebanyak 200 persil program sertifikat tanah gratis kepada nelayan ini merupakan kerjasama antara BPN dan DPK pusat dengan pelaksana BPN dan didampingi Diskanlut Kabupaten Pelalawan. Sehat gratis ini diberikan kepada masyarakat nelayan yang ada di 5 kecamatan yakni, Teluk Meranti, Pelalawan, Pangkalan Kuras, Langgam dan Pangkalan Kerinci.

Pemkab Pelalawan melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindag dan Pasar) juga akan memprogramkan pengolahan hasil hewan air ini dalam bentuk produksi abon ikan.

"Jadi kita juga programkan pengolahan ikan menjadi abon ikan yang akan didistribusikan untuk masyarakat banyak. Dengan demikian, maka Insya allah kedepannya Pelalawan ini akan menjadi sebagai salah satu dearah penghasil abon ikan baik di dalam maupun diluar daerah Kabupaten Pelalalawan ini. Tak hanya akan membantu masyarakat, tapi dengan adanya hasil produksi abon ikan ini, maka tentunya akan menjadi sumber PAD Pelalawan," beber Bupati Harris.

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi perikanan adalah dengan memperkecil rusaknya sumberdaya hayati perairan dengan mengembangkan kegiatan budidaya perairan. Sebagian besar usaha budidaya ikan dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pelalawan adalah Kolam, Keramba dan Tambak. Pada umumnya ketiga jenis usaha ini masih merupakan mata pencaharian sampingan dan hanya sebagian kecil saja yang dijadikan sebagai mata pencaharian utama. Usaha budidaya kolam dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daratan dan jauh dari aliran sungai, sedangkan usaha keramba pada umumnya dilakukan masyarakat yang tinggal disepanjang aliran sungai dan danau seperti Sungai Kampar dan anak-anak sungainya.
 
11Salah satu cara untuk meningkatkan harga produksi perikanan adalah dengan cara melakukan pengolahan terhadap hasil perikanan. Sebagian besar usaha pengolahan perikanan dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pelalawan adalah dengan cara pengasapan, Pengasinan dan yang lainnya. Selama ini Kabupaten Pelalawan terkenal sebagai penghasil ikan asap/salai utama untuk Provinsi Riau, yakni terkenal dengan Brand Salai Langgam (Salai Selais) yang memiliki keunggulan dari segi warna dan tekstur, dimana warnanya kuning dan tahan lama. Selain hasil olahan ikan salai/asap selais, Kabupaten Pelalawan juga mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk usaha pengolahan yang lain seperti : Ikan salai/asap Baung, Juaro, Gabus, Toman, ikan Asin Kepetuk/Sepat, biang, udang kering, lomek kering, ubur-ubur kering serta diversifikasi olahan ikan lainnya seperti Nugget ikan, Bakso ikan, kerupuk ikan dan abon ikan.

Sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi perikanan yang besar diharapkan agar tetap menjaga kelestarian ikan yang ada, baik dari pemerintah maupun dari nelayan yang menangkap ikan tersebut. Agar tetap menjadi Kabupaten yang maju dalam perekonomian terurama dalam perikanan. (ADERTORIAL)


Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
Profil | Redaksi | Index
Pedoman Berita Siber

Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan