Pekanbaru (Bidikonline) HUT Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2016
adalah momentum negara ini untuk mewujudkan Nawacita, dukungan itu harus
mengalir dari seluruh rakyat untuk memerkuat perekonomian nasional.
Untuk
memperkokoh nilai-nilai perjuangan para pendahulu bangsa ini, pada
tahun 2016 ini, bertepatan dengan HUT ke-71, pemerintah mencanangkan
Kerja Nyata. Kerja nyata ini juga tertuang pada logo HUT ke-71 RI.
Tahun
lalu tepatnya 70 tahun Kemerdekaan Indonesia bertajuk "Ayo Kerja".
Namun untuk tahun ini, tepatnya HUT RI ke 71 tahun Indonesia
mengusung tema "Kerja Nyata"! Bukan hanya slogan saja. Pemerintah
Provinsi Riau tentunya akan memberikan kerja nyata pada masyarakat,
kompetisi untuk kerja menjadi parameter dalam suatu keberhasilan,
terutama Pemerintah Provinsi Riau akan ikut dalam kompetisi kerja
sebagai tolak ukur prestasi mengevaluasi kinerja, maksimalisasi kerja
ditahun ini, bisa dirasakan ditahun depan, capaian yang sudah diraih,
"Mari
kita kerja nyata secara bersama-sama membangun dan merubah paradigma
nasional, dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif, dari yang
bersifat Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Memperbaiki regulasi
dan birokrasi secara masif seiring dengan perkembangan dan penerapan
teknologi informasi dan telekomunikasi," kata Gubernur Riau
Arsyadjuliandi Rachman
Gubri, Forkopinda, Sekda Prov Riau dan Tamu Undangan saat Menyaksikan Atraksi Pewawat Udara Usai Detik detik Proklamasi ke 71 Tahun 2016 di Halaman Kantor Gubernur
Bertepatan 17 Agustus 2016 Kementerian
Dalam Negeri melalui Pemprov Riau ikut meluncurkan slogan Indonesia
Kerja Nyata. "Pemerintah bisa dikatakan kuat, manakala ada kenyamanan
dan keamanan yang dirasakan seluruh masyarakat.
Termasuk kekuatan
dalam ekonomi kerakyatan memegang peran penting . Adanya kendala bagi
pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus dicarikan solusi
bersama terutama hadirnya pemerintah. Kehadiran pemeintah dalam hal ini
menjadi wajib untuk memberdayakan seluruh potensi masyarakat," Kata
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dalam pidato HUT RI ke 71 pada Rabu
(17/8/2016) dihalaman Kantor Gubernur Riau Jalan Sudirman Pekanbaru.
Dakam
pidatonya Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman, Riau juga
mencanangkan pengembangan di segala aspek, seperti Riau GO IT,
Pembangunan Pariwisata berbasiskan Kebudayaan, mengoptimalkan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu. Semua ini dilakukan dengan semangat kebersamaan
dalam melayani masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Riau.
Pada
upacara memperingati HUT ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016),
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, kembali menegaskan bahwa
kemerdekaan merupakan anugerah yang didapat dari hasil perjuangan dan
kerja keras para pejuang. Untuk itulah, di hari kemerdekaan ini dapat
dijadikan momentum kerja nyata untuk Bangsa Indonesia ini.
Arsyadjuliandi
Rachman juga berharap peringatan HUT ke-71 RI dijadikan sebagai
intropeksi diri bagi semua masyarakat Riau, terutama bagaimana agar
kemerdekaan yang diraih dengan susuah payah oleh para pejuang dinegeri
ini, bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, dan dapat mendukung
berbagai program pemerintah dalam membangun.
Dikatakan Gubri,
slogan untuk tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sekarang sudah
tidak zamannya pemimpin tidak mau bekerja. Tetapi kini saatnya kerja
nyata untuk masyarakat. Prestasi Pemprov Riau sebagai penyumbang PAD
terbesar menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemprov Riau &
masyarakatnya. Dengan kerja keras seluruh SKPD dan masyarakat Riau,
cita-citanya di tahun depan ada perbaikan peringkat yang lebih baik.
Untuk
menujukkan kerja nyata, tentunya diharapkan kerja sama yang baik lintas
institusi maupun SKPD memberikan pelayanan maksimal terhadap
masyarakat, sehingga dapat memudahkan bagi masyarakat meningkatkan
kesehatannya, serta kerja sama dalam membangun daerah peran masyarakat
dan Pemerintah sangat di perlukan, sebagai joint Partner dalam upaya
pencapaian target dalam satu semester.
"Kerja nyata pun akan
segera ditetapkan diberi agar institusi, baik sekolah maupun aspek lain
terutama ruang lingkup SKPD, berawal dari peran Pemeintah memberikan
kerja nyata, tentunya memberikan efek timbal balik dari masyarakat juga
memberikan sumbangsih kerja nyata terhadap
pembangunan daerah, sebagai rumah kita bersama," Ungkap Gubri yang Akrab disapa Andi Rahman
Sebagian
pencapaian dari kerjasama dalam membangun provinsi Riau. Perekonomian
Riau jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai
RP. 162,19 Triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada
tahun 2015
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha
pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir tumah tangga sebesar
6,41 persen. Dari indikator PDRB, Provinsi riau menempati urutan ke-5
PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera," Kata Andi
Rahman
Gubri H Arsyadjuliandi Rachman hadir sekaligus menyerahkan Surat Keputusan Remisi HUT RI ke 71 Tahun 2016 secara simbolis di Lapas PekanbaruBahkan dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya
peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di
Provinsi Riau masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total
realisasi investasi sebesar 18,110,42 Miliyar Rupiah dan melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, kita berhasil meraih
juara 1 untuk kategori pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terbaik
untuk tingkat kabupaten Se Indonesia.
Kondisi Perekonomian yang
semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769
orang atau 6,72 persen pada februari 2015 turun menjadi 176.948 orang
atau 5,94 persen pada februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja
pada februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada februari
2015 lalu sebesar 2.974.014.
Capaian-capaian yang telah raih pun
sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah ditanam dan cenderung
mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau, yakni
jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis kemiskinan)
di Riau pada posisi maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen)
sedangkan pada posisi maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42
persen). Artinya, Penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak
15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen.
Pembangunan manusia di
Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus
meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015,
IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin
dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33.
Ditengah
hambatan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 yang lalu,
Alhamdulillah kita masih dapat mempertahankan opini wajar tanpa
pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggung jawaban keuangan
APBD tahun Anggaran 2015. Kita menyadari bahwa pelaksanaan APBD tahun
2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita
baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 ini kami telah
bertekad akan meningkatkannya
Usai mengikuti upacara, Gubernur
Riau lantas pergi ke Lapas Kelas IIA Kota Pekanbaru untuk menyerahkan
secara simbolis remisi atau pemotongan masa tahanan yang merupakan
tradisi oleh Kementerian Hukum dan HAM setiap tahunnya. "Selamat bagi
para pidana yang mendapatkan remisi, terutama yang mendapatkan remisi
yang langsung bebas hari ini. Bagi yang belum mendapatkan remisi
bersabar saja tahun depan masih ada lagi," singkat Andi Rachman yang
memiliki jadwal padat saat HUT ke-71 RI ini dengan terburu-buru.
Sebagai
kado perayaan HUT ke-71 Republik Indonesia (RI), sebanyak 4.563
narapidana (napi) se-Provinsi Riau diberikan remisi atau pemotongan masa
tahanan. Bahkan, sebanyak 121 napi dari diantaranya akan langsung
menghirup udara bebas tepat pada tanggal 17 Agustus 2016 ini.
(Advetorial)