Jum'at, 26 April 2024
Follow Us:
11:05 WIB - Disnaker Pekanbaru tak Ada Terima Aduan THR | 11:05 WIB - PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Warga Jangan Percaya Hoaks | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB | 11:05 WIB - Pemko Pekanbaru Targetkan Juara Umum di MTQ ke XLII Provinsi Riau | 11:05 WIB - FPII Setwil Riau Adakan Acara Buka Bersama Dengan Anak Panti Asuhan
Pembangunan Pariwisata dan Budaya Melayu
Riau Pusat Aktivitas Budaya Melayu
Sabtu, 27 Agustus 2016 - 09:15:30 WIB

Pekanbaru (Bidikonline) Secara geografi Propinsi Riau adalah sebuah wilayah yang dinilai strategis berdekatan dengan beberapa negara tetangga seperti malaysia dan Singapura. Tidak heran kota bertuah ini menjadi pintu gerbang utama sebagai pariwisata budaya melayu.

Riau memang kaya akan kesenian dan kebudayaan yang ada saat sekarang ini, semuanya berkembang dan dilestarikan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Banyak masyarakat luar yang berdatangan hanya untuk mengenal dan mempelajari sejarah budaya melayu dan keseniannya.

Selain seni dan budaya melayu yang terjaga selama ini, Riau yang dkenal dengan julukan bumi Lancang Kuning ini ternyata juga menyimpan segudang sejarah melayu dan hasil kekayaan alam yang melimpah serta nuansa alam yang elok sehingga menjadi pusat wisata kebudayaan melayu.

Sehingga  mendorong wisatawan lokal dan internasional berkunjung ke bumi lancing Kuning.  Objek-objek wisata di beberapa daerah yang tersebar di wilayah kabupaten  didaerah propinsi Riau menjadi daya tarik bagi para wisatawan seperti :

Objek Wisata Sungai Kampar lokasinya berada di Desa Teluk Meranti, sebelah timur laut Pekanbaru.  Air Terjun Batu Dinding adalah salah satu destinasi tempat wisata yang ada di kawasan Kampar Kiri, Provinsi Riau, Indonesia.

Air Terjun Guruh Gemurai yang berlokasi di kabupaten Kuantan Singingi, Pekanbaru. Air terjun ini cukup populer di Pekanbaru.  Air Terjun Aek Martua Lokasinya berada di Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Hulu Rokan, Provinsi Riau. Nama Aek Martua sendiri diambil dari bahasa daerah salah satu suku di Riau.

Danau Buatan Lembah Sari ini merupakan sebuah Danau Buatan yang kini mejadi Tempat Wisata Di Pekanbaru yang tak kalah favoritnya. Danau ini terletak di Desa Limbungan yang berjarak 10 km dari pusat kota Pekanbaru.
Istana Siak Sri Indrapura merupakan sebuah istana peninggalan Kesultanan Siak yang merupakan kerajaan terbesar di Riau. Lokasinya Istana Siak Sri Indrapura berada tak jauh dari Pusat Kota Pekanbaru.

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Kasim. Taman ini selalu ramai dikunjungi pada akhir pekan. Masjid Senapelan merupakan peninggalan kesultanan Siak masa lalu. Masjid ini masih terkelola dengan baik.
Masjid ini juga memiliki nama Masjid Raya Pekanbaru, dibangun pada tahun 1762 dan merupakan salah satu masjid tertua di Riau.

Masjid Agung Annur adalah sebuah masjid pusat perkembangan agama Islam di Riau yang terletak di  Kota Pekanbaru. Masjid Agung Annur ini merupakan salah satu masjid yang termegah di Indonesia. Bangunan masjid ini banyak mengadopsi arsitektur Melayu, Arab, Turki dan India

Adat istiadat masyarakat melayu yang menjunjung tinggi keanekaragaman budaya yang ada akan terus berupaya untuk peningkatan sumber daya manusianya, melestarikan seni budaya, mengembangkan potensi wisata alam karena semua itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Namun demikian, pada tahun 2001, pemerintah dan masyarakat Provinsi Riau mengambil keputusan politik tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Riau dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) Nomor 36 Tahun 2001, yang di dalamnya termaktub Visi Riau 2020. Visi tersebut berbunyi: "Terwujudnya Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu di lingkungan masyarakat yang agamis sejahtera lahir batin di Asia Tenggara pada tahun 2020."

Berdasarkan Visi Riau 2020, subyek utama yang ingin dicapai dari setiap aktivitas pembangunan di Riau adalah Riau sebagai pusat perekonomian dan pusat kebudayaan Melayu dengan bentangan ruang (locus) Asia Tenggara.

Posisi Riau di masa depan tersebut meniscayakan Riau pada tahun 2020 dalam bidang seni budaya menjadi pusat pemeliharaan, aktivitas, dan kreativitas, serta even-even pembentangan dan diseminasi (penyebaran) produk-produk seni budaya Melayu dengan rentang kawasan nusantara (Asia Tenggara).

Riau sebagai pusat aktivitas seni budaya Melayu adalah bahwa Riau merupakan tempat pemeliharaan berkesinambungan, sekaligus aktivitas produksi seni budaya Melayu, baik seni budaya Melayu warisan/tradisional (meliputi artefak atau benda-benda budaya, seni bahasa/sastra, seni rupa, dan seni pertunjukan (termasuk upacara-upacara adat, pengobatan, dan keagamaan), maupun seni budaya modern.

candi muara takus
Meningkatkan kreativitas seni budaya Melayu, yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas seniman serta produksi dan ketersebaran produksi seni kreatif yang berbasis kebudayaan Melayu di Riau. Riau sebagai pusat dokumentasi, riset, dan pengembangan seni budaya Melayu ialah bahwa Riau memiliki pangkalan data seni budaya Melayu nusantara, dengan dokumentasi yang lengkap, dan menjadi pusat aktivitas penelitian dan pengembangan seni berbasis kebudayaan Melayu.

Membangun jaringan informasi seni budaya Melayu, yaitu bahwa Riau tercantum sebagai tempat utama jaringan informasi seni budaya Melayu di Asia Tenggara khususnya, di dunia pada umumnya.  (Advetorial)

Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
Profil | Redaksi | Index
Pedoman Berita Siber

Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan