PEKANBARU (Bidikonline.com) – Seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menjadi anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) diminta untuk tidak main-main dengan masalah kebakaran hutan dan lahan. Tak hanya itu, seluruh anggota juga harus membantu mengantisipasi dan mengatasi kebakaran lahan yang terjadi di luar konsesi perkebunan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono usai melantik pengurus GAPKI Cabang Riau priode 2017-2020 di SKA Co Ex, Jumat (11/8). Hadir dalam acara tersebut Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Ditambahkan Joko, selama ini sektor perkebunan kelapa sawit kerap menjadi sorotan setiap terjadi kebakaran lahan, termasuk yang terjadi di Riau. Mencegah dan memadam terjadinya kebakaran hanya di dalam konsesi perusahaan tidak cukup. Perusahaan perkebunan kelapa sawit harus proaktif mencegah dan membantu memadamkan kebakaran lahan di lahan masyarakat.
“Kalau perusahaan membakar lahan saya pastikan tidak mungkin. Karena melanggar hukum dan konsekuensinya sangat berat. Tetapi jika kena api akibat kebakaran lahan dari luar konsesi, perusahaan dianggap lalai dan tetap dikenai sanksi,” kata Joko.
Untuk itulah seluruh perusahaan perkebunan anggota GAPKI terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiaga-siagaan mencegah terjadinya kebakaran. Apalagi saat memasuki musim kemarau karena rentan munculnya titik api.
“Alhamdulillah Pak Gubernur, tahun 2016 dan 2017 yang sedang berjalan ini belum ada laporan yang masuk tentang konsesi lahan anggota GAPKI di Riau yang kena api,” katanya disambut tepuk tangan 200 undangan yang hadir.
Ia juga meminta perusahaan anggota GAPKI proaktif mengajak peran serta masyarakat untuk mengantisipasi dan mengatasi kebakaran lahan. Saat ini, GAPKI telah membentuk 350 desa peduli api di seluruh Indonesia. Didalamnya selain komponen perusahaan juga ada keterlibatan langsung masyarakat.
“Jumlah desa peduli api harus terus ditambah di seluruh Indonesia. Seluruh anggota GAPKI harus juga meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemerintah, BNPB dan aparat baik TNI maupun Polri,” katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga berharap dukungan Gubernur Riau, agar makin banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau yang bergabung menjadi anggota GAPKI. Saat ini jumlah anggota GAPKI di seluruh Indonesia sebanyak 700 perusahaan dari sekitar 3.000 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, bertahun-tahun mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau membantu masyarakat untuk ikut berusaha dibidang ini. Bahkan lebih dari separuh masyarakat Riau bergantung dengan kelapa sawit sehingga ikut membantu menumbuhkan perekonomian.
“Jadi tumbuhnya perekonomian ini bukan karena Migas tapi karena kelapa sawit memberikan multiplier effect. Itu terlihat sejak sawit ini ada di Riau,” katanya.
Ia juga mengajak GAPKI untuk bersama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran lahan. Karena menurutnya persoalan ini belum selesai. Beberapa kali memonitor dari udara kebakaran tersebut masih dijumpai.
“Bingung, Kok tak ngerti-ngerti. Tapi mudah-mudahan yang terlihat itu milik perorangan. Perusahaan jangan melakukan itu. Bagaimanapun penegakan hukum tetap akan dijalankan. Sesuai dengan instruksi presiden,” kata sembari mendukung untuk menambah perusahaan perkebunan kelapa sawit menjadi anggota GAPKI untuk memudahkan pemerintah melakukan koordinasi.
Ia berharap GAPKI memikirkan produktivitas dengan melakukan peremajaan dengan penggunaan bibit berkualitas serta memikirkan hilirisasi. Sebab peningkatan produksi dengan penambahan lahan belum tidak bisa. Malah terjadinya pengurangan sangat memungkinkan akibat pertumbuhan dan pembangunan.
Ketua GAPKI Cabang Riau, Saut Sihombing yang baru saja dilantik berharap kerjasama seluruh pihak sehingga GAPKI Riau makin baik kedepannya. Ia juga minta bimbingan dari pemerintah agar perusahaan bisa meningkatkan aktivitas dan daya saing sehingga diperhitungkan secara nasional.
“Harapan untuk anggota dan perusahaan agar dapat mengamankan lingkungan. Sebagai mitra dalam hal penanggulangan bencana, sama-sama akan dimaksimalkan,” katanya.
Acara pelantikan pengurus GAPKI Cabang Riau tersebut dirangkai dengan seminar tentang pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Tema ini diangkat memiliki latar belakang yang relevan dengan isu nasional di Riau yang hangat berkembang saat ini soal pengelolaan berkelanjutan dan peristiwa karhutla.
Saut berharap dari seminar ini seluruh stake holder dapat mencari titik temu dalam segala aspek untuk tujuan bersama dalam pengelolaannya yang disertai dengan langkah pengamanan karhutla.(trb)
