PEKANBARU (Bidikonline.com) - ‎Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengembangkan Tanjak Melayu sebagai souvenir di provinsi Riau. Langkah tersebut sebagai dorongan untuk ekonomi kreatif dal‎am mendukung pariwisata Riau.
‎
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau, Fahmizal Usman, kepada wartawan, Selasa (17/10/2017). ‎Dengan begitu, ke depan tanjak dapat diperjualbelikan kepada wisatawan yang berkunjung ke Bumi Lancang Kuning.

"Tapi kita akan koordinasikan dulu dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Mana-mana saja tanjak yang boleh dipakai untuk umum, dan warna tanjak apa yang tidak boleh. Karena ada tanjak warna kuning itu tidak boleh dipakai masyarakat, itu hanya dipakai raja," katanya.
‎
Karena tanjak merupakan milik budaya Melayu, dan bukan milik daerah atau provinsi, maka pihaknya juga ‎tidak akan mengklaim tanjak yang dipasarkan nanti merupakan tanjak Riau, melain tanjak Melayu dari Riau.

"Program pengembangan ini harus kita dorong, dan saya harap didukung semua pihak termasuk para pengrajin tenun. Sehingga orang lebih tahu dengan Melayu ini. Seperti halnya Bali dengan khasnya Udeng. Kita ingin kembangkan seperti itu," pungkasnya.(ck)