ROKANHILIR (Bidikonline.com) - Saat meresmikan gedung Yayasan Rhemaa (Rehabilitasi Masa Depan Anak Bangsa) yang berada di jalan lintas Riau-Sumut Perbatasan, Kepenghuluan Bagan Manunggal, Kecamatan Bagan Sinembah, Bupati Rokan Hilir ini dimintai sebatang rokok, bukannya dikasi, namun Suyatno malah memberi uang sebesar 25 juta.
Kejadian itu bermula saat Bupati Rohil ini menyatakan memberikan bantuan secara pribadi sebesar 5 juta kepada Yayasan yang bergerak dibidang penyembuhan gangguan jiwa itu.
Bantuan 5 juta itu diberikan usai memberikan sambutan. Setelah menyerahkan uang tunai 5 juta kepada Ketua Yayasan Rhemaa, Jhon Samosir, acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Camat Bagan Sinembah Sakinah SSTP MSI yang juga didampingi bupati, Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto SIK MH, Kasdim Mayor Suprapto, Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK, Danramil 03/Bgs Kapten Arh H Sitorus dan rombongan, Bupati melanjutkan peninjauan terhadap semua ruangan rehabilitasi.
Saat melihat kondisi belakang gedung, Suyatno dikagetkan dengan seorang pria yang baru saja diambil dari jalanan meminta sebatang rokok. " Mintak rokok sebatang," kata pria itu.
Sontak bupati terkejut dan bertanya pada ketua yayasan. " Ini orang baru ya pak," tanya bupati." Iya pak baru saja kami jemput tadi dijalanan," terang Jhon Samosir kepada bupati.
Tanpa ada banyak bicara, bupati langsung kembali ke atas panggung untuk mengambil pengeras suara.
"Kok saya merasa, yang saya beri tadi kurang, saya tambahkan 20 juta lagi, jadi 25 juta semua, dan saya titipkan sama bu camat (Bagan Sinembah)," kata Suyatno dan langsung disambut gembira oleh para tamu undangan lainnya yang merasa terkejut dengan pernyataan Suyanto.
Dalam sambutan sebelumnya tadi, bupati awalnya tidak percaya bahwasanya ada tempat penampungan dan penanganan orang-orang istimewa seperti ini. Namun dengan kunjungannya kali ini, ia baru percaya dan ternyata benar adanya.
"Ini pak Jhon sudah pernah menemui saya, pertama saya tak percaya dan ternyata, benar adanya," kata bupati.
Pemerintah Daerah (Pemda), lanjut Suyatno juga bisa dikatakan salah, karena tidak peduli dengan orang-orang seperti ini.
"Saya tidak segan, saya dibilang salah. Juga kepada pak Suyadi (Wakil DPRD Rohil yang turut hadir saat itu), seharusnya tidak seperti ini. Kedepannya, kalau bisa dimasukan di anggaran 2018 ini, kita masukan. Tapi nanti, tolong ingatkan ya pak Suyadi, agar dimasukan di APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, red) perubahan," ujar bupati.
Bupati juga sangat mengapresiasi terhadap yayasan Rhemaa, terutama pak Jhon Samosir selaku pimpinan yayasan.
"Begitu juga kami ucapkan terimakasih kepada Pak Aceng yang merupakan pengusaha atas pemberian gedung Ruko untuk yayasan Rhemaa ini.
Untuk diketahui bahwa Yayasan Rhemaa saat ini mengasuh 40 orang, baik pria maupun wanita, 40 orang istimewa itu memiliki riwayat yang berbeda, ada yang pecandu narkoba, stres hingga ganngguan jiwa.
Asal orang istimewa ini juga banyak yang diambil dari jalanan dan ada juga yang sengaja diantar oleh pihak keluarganya. Bakan sudah puluhan pula yang sudah kembali normal usai menjalani serangkaian penyembuhan di Yayasan Rhemaa tersebut.(src)
