Jakarta - Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut koalisi yang dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak j...[read more] "> Jakarta - Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut koalisi yang dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak j" />
Kamis, 28 Maret 2024
Follow Us:
11:01 WIB - Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran | 11:01 WIB - Bupati Rezita Safari Ramadan di Desa Pasir Ringgit | 11:01 WIB - Pj Gubernur Riau Resmikan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani | 11:01 WIB - Hari Terakhir, Ini Jadwal dan Cara Penukaran Uang Baru di BI Riau | 11:01 WIB - Murah Meriah, Harga Cabai Merah di Pasar Kodim Pekanbaru Cuma Rp35 Ribu/Kg | 11:01 WIB - Agung Nugroho Anggarkan Rp 1,5 Miliar Untuk Sirkuit Balap di Pekanbaru
/ Nasional / Draf Aliansi yang Disusun Ulama Tak Direspons Prabowo /
Yusril:
Draf Aliansi yang Disusun Ulama Tak Direspons Prabowo
Kamis, 08 November 2018 - 09:37:45 WIB

TERKAIT:
   
 
Jakarta - Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut koalisi yang dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak jelas formatnya. Yusril lalu bicara soal 'draf aliansi' yang pernah diusulkannya dan diserahkan ke Habib Rizieq Syihab namun menurutnya tak direspons Prabowo.

Yusril mengungkit 'draf aliansi' itu guna menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang mempertanyakan pernyataannya soal pemilu di Indonesia dan di Malaysia. Menurut Yusril, wajar saja dirinya berbicara tentang koalisi Prabowo dan membandingkannya dengan pemilu di Malaysia.

"Tidak pernah saya menyamakannya, tetapi dalam hal membentuk 'koalisi' (yang sebenarnya tidak ada dalam sistem presidensial) perbandingan dengan Malaysia itu akan banyak membantu dalam menyusun 'koalisi' dalam pemilu serentak di Indonesia," kata Yusril dalam keterangannya, Kamis (8/11/2018).

"Sebagai calon--atau bahkan sekarang mungkin sudah--ketua koalisi, saya menyarankan kepada Pak Prabowo dan Pak Sandi agar mengundang ketua-ketua partai dan mendiskusikan format koalisi seperti apa yang akan disepakati bersama antarpartai. Kalau partai-partai hanya diajak koalisi mendukung paslon Prabowo-Sandi tanpa format yang jelas, sementara pada detik yang sama rakyat memilih presiden dan wapres serta memilih caleg pada semua tingkatan, maka pembagian 'peta dapil' menjadi sangat penting sebagaimana dapat dicontoh sebagai perbandingan dari pemilu di Malaysia," imbuh Yusril.

Menurut Yusril, di suatu dapil di Malaysia tidak akan terjadi tabrakan antara sesama partai koalisi. UMNO atau Pakatan Harapan katanya, tak akan 'bertabrakan' karena kesepakatan telah dibangun lebih dahulu.

"Dalam 'koalisi' di sini, di satu pihak anggota koalisi disuruh all out kampanyekan Prabowo-Sandi, tetapi dalam pileg di suatu dapil sesama anggota koalisi saling bertempur untuk memperoleh kemenangan bagi partainya. Nanti yang akan terjadi adalah Prabowo-Sandi menang pilpres, tetapi dalam pileg yang sangat diuntungkan adalah Gerindra, yang kemungkinan akan menjadi partai nomor 1 atau nomor 2. Partai-partai anggota koalisi yang lain bisa babak belur. Ini saya katakan dalam pileg di dapil, PBB bisa 'digergaji' sama Gerindra," beber Yusril.


Pakar hukum tata negara itu lantas berbicara soal sarannya kepada Prabowo terkait polemik koalisi tersebut. Di sinilah Yusril mengungkit soal 'draf aliansi' yang dibahas bersama ulama bahkan dikirim ke Habib Rizieq Syihab. Namun, lanjut Yusril, draf tersebut tak pernah mendapat respons dari Prabowo.

"Saya berharap ketua koalisi Prabowo undang semua ketua partai koalisi bahas masalah ini agar semua peserta koalisi merasa nyaman bersama-sama berjuang dalam koalisi. Namun kalau ketua koalisi tidak pernah mau membahas masalah ini, saya menganggap ketua koalisi hanya mau enaknya sendiri, tanpa peduli dengan nasib peserta koalisi lainnya," sebut Yusril.

"Saran ini sudah saya sampaikan ke Pak Prabowo melalui Pak Sandi, tapi sampai hari ini tidak pernah ditanggapi. Saya utuskan Kaban dan Ferry Noor bertemu Habib Rizieq bahas masalah ini. Hasilnya, sejumlah tokoh dan ulama merumuskan 'draf aliansi' di rumah KH A Rasyid Abdullah Syafii. Draf itu dilaporkan ke HRS oleh Munarman dan dikirimkan tanggal 13 Oktober 2018 ke Pak Prabowo untuk direspons. Hingga kini tidak ada respons apa pun dari beliau," jelas dia menambahkan. ***)


Berita Lainnya :
  • Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran
  • Bupati Rezita Safari Ramadan di Desa Pasir Ringgit
  • Pj Gubernur Riau Resmikan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
  • Hari Terakhir, Ini Jadwal dan Cara Penukaran Uang Baru di BI Riau
  • Murah Meriah, Harga Cabai Merah di Pasar Kodim Pekanbaru Cuma Rp35 Ribu/Kg
  • Agung Nugroho Anggarkan Rp 1,5 Miliar Untuk Sirkuit Balap di Pekanbaru
  • DPRD Rohul Gelar Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Rohul Tahun 2023
  • Bupati Bengkalis Resmikan Kelas Jauh SMPN 7 dan SDN 20 Talang Muandau
  • Bupati Rohil Serahkan Bantuan Operasional untuk 5 Masjid
  •  
    Komentar Anda :
       


    Galeri   + Index Galeri
    Memperingati Hari Jadi Rohul ke - 18, DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa

    Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
    Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
    Profil | Redaksi | Index
    Pedoman Berita Siber

    Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
    Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan