Pekanbaru (Bidikonline.com) - Terkait kata sambutan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, Zulmansyah Sukedang dalam seminar Jurnalistik tentang keberadaan Media Online Indonesa (MOI) , Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MOI Riau melalui Wakil Ketua Sefianus Zai,SH , minta Ketua PWI Riau jangan mencampuri urusan orang lain, apalagi menilai Organisasi lain seharusnya kita saling menghargai, tegas Sefianus Zai
Lebih lanjut Sefianus Zai, menyampaikan seharusnya Zulmansyah Sukedang dalam menyampaikan kata sambutan tidak asbun (asal bunyi) apalagi ini acara kegiatan resmi seminar Jurnalistik yang dihadiri pejabat pemerintah,TNI kepolisian,Imigrasi,mahasiswa,siswa,Ormas,dan bahkan Organisasi Pers di Meranti
.
Apakah beliau (Zulmansyah Sukedang –red) pada saat menyampaikan kata itu waras atau tidak kita kurang tahu ? Apalagi jelas Pak Zai kapasitas beliau sebagai ketua PWI Riau, pola pikir terhadap organisasi pers sangat kerdil, seakan-akan PWI saja yang paling benar di Riau , tegas pak Zai ketika dihubungi via poselnya Kamis (5/9/2019)
Lebih lanjut ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bela Rakyat Nusantara, yang berada di kantor Dewan Pers Jakarta mengikuti seminar, menjelaskan acara seminar jurnalistik dengan tema “Peranan Wartawan Dalam Mendorong Pembangunan Negeri” . Gimana kita bisa membangun jika kita saling menjatuhkan, apalagi mencampuri urusan dan pribadi orang lain ? katanya .
“Apa beliau (Zulmansyah Sukedang –red) lupa pada saat pelantikan MOI menyampaikan kita harus bersatu, kehadiran organisasi pers di Riau bukan menjadi saingan tapi mari kita saling bergandenag tangan untuk membangun Riau kedepan lebih baik, jelas Sefianus Zai mengulangi kata sambutan Zulmansyah saat pelantika MOI .
" Tidak segampang itu Zulmansyah mengatakan "mohon minta maaf karna telah menyinggung rekan-rekan organisasi di forum ini, terlebih untuk MOI, jelas Sefianus Zai
Pernyataan tegas Wakil Ketua DPW MOI Riau, Sefianus Zai,SH berawal dari kata sambutan yang disampaikanKetua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, saat mengelar seminar jurnalistik dengan tema “Peranan Wartawan Dalam Mendorong Pembangunan Negeri” di ballroom Hotel Grand Meranti,Rabu,(04/09/2019) di Selat Panjang.
Dimana dalam sambutan Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sukedang dihadapan Fokopimda, TNI kepolisian,Imigrasi,mahasiswa,siswa,Ormas,dan bahkan Organisasi Pers di Kabupaten Kepulauan Meranti menyampaikan ada 40 (Empat Puluh Organisasi) yang belum terverifikasi Dewan Pers dan sedang berjuang untuk mendapatkan pengakuan tersebut.
Namun sangat disayangkan dalam forum resmi yang dihadiri Fokopimda Kepulauan meranti dan undangan lainnya, Ketua PWI Riau membahas keberadaan dan latarbelakang lahirnya Organisasi Media Online Indonesia (MOI) Riau yang sebenarnya bukan topik utama dari acara itu.
Dan bahkan Ketua PWI Riau menyampaikan “ada Organisasi MOI, itu pecahan dari IMO, dan pecah lagi menjadi AMOI jelasnya sedikit tertawa seolah-olah melecehkan keberadaan MOI di Riau sehingga menimbulkan ketersingguan rekan-rekan pengurus MOI yang ada di Kabupaten Meranti.
Buka itu saja, sikap arogansi Zulmansyah juga ditampilkan saat membeberkan urusan pribadi ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW-MOI) Riau Nazara,SE yang sedang bertengkar dengan salah satu rekannya.
Diacara dialog Sekretaris DPC MOI Meranti Edi Syachputra,Amd.Kom sempat mempertanyakan apa maksud dari pernyataan beliau terkait filosofi MOI dan urusan pribadi Ketua DPW-Riau didepan Forum resmi tersebut.
Namun dalam dialog tersebut Ketua PWI Riau berkelit tidak bermaksud menyinggung Organisasi manapun, apalagi Organisasi MOI beliau sangat mengenal ketua DPW-Riau Nazara, ia juga mengatakan Organisasi yang ada dimeranti semua Legal, karna sudah memiliki surat KemenKumHam.
“Saya tidak bermaksud untuk menyinggung Organisasi yang lain, apalagi MOI, saya sangat mengenal pak Nazara,dan untuk Organisasi yang ada di meranti semuanya Legal dengan memiliki surat KemenkumHam”jelasnya.
“Sekali lagi minta maaf karna telah menyinggung rekan-rekan organisasi di forum ini, terlebih untuk MOI, maksud saya menjelaskan tentang pertengkaran ketua dan rekannya itu hanya untuk pembelajaran kita bahwa kita harus kompak,bukan dengan maksud yang lain-lain.”pungkasnya.(rls/bdk)