BIDIKONLINE.COM - Jajaran Polresta Banda Aceh adakan giat Binrohtal pengajian wirit yasin, di Masjid Babuttaqwa, Polresta Banda Aceh setiap Kamis pagi setelah pelaksanaan apel pagi. Kegiatan yang dipimpin dengan pembacaan yasin oleh Kasubbag Pers Polresta Banda Aceh, Iptu Azhari TA.
Sementara itu, terlihat personel sangat kusyu' dalam membacakan surah yasin dengan harapan mengharap ridha dari Allah, SWT.
Turut hadir dalam giat Kasubbag Prograr Bagren Kompol Midian
Personil Polri/Polwan, PNS. Giat diawali dengan pembacaan surat yasin oleh Iptu Azhari TA dilanjutkan dengan doa yang dibawakan oleh Aiptu Kafrawi, S.Ag. M.Ag dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustad Zulkiram Idris.
Ustad menyampaikan dengan mengucapkan banyak terima kasih atas rahmat yang di berikan Allah kepada kita. Dengan demikian diharapkan kepada kita agar dapat menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Selanjutnya disampaikan tausiah mengenai Bulan Rabiul Awal yaitu bulan kelahiran Rasulullah, SAW. Rasulullah Bersabda, Siapa saja yang membacakan Yasin setiap hari, maka Allah akan mengampunikan dosanya.
Dalam bulan Rabiul Awal, Bulan kelahiran Rasulullah, makalah kita patut meneladani seperti perbuatan beliau dan mengikuti jejak kehidupan beliau, kata Ustad
Kita dilahirkan di muka bumi ini, menjadi umat Nabi Muhammad, tanpa Nabi Muhammad kita takkan mengenal Allah, ini membuktikan sebuah keistimewaan bulan Rabiul Awal, lanjutnya.
Kelebihan umat Muhammad SAW merupakan umat yang paling utama dihisap oleh Allah, SWT nantinya dan kita merupakan umat yang paling akhir lahir di bumi ini, ucap Ustad Zulkiram.
Begitu banyak keistimewaan yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW, sehingga membuat Nabi Adam iri,” tutur Ustaz.
Ia lalu mengutip hadits Rasulullah SAW, Disebutkan bahwa Nabi Adam as berkata: “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada umat Muhammad empat kelebihan yang tidak diberikan kepadaku,” katanya. Apa itu?
Pertama, kata Nabi Adam, taubatku hanya diterima di kota Makkah, sementara taubat umat Muhammad diterima di sebarang tempat alias di mana saja. (lihat QS. 66: 8)
Kedua, pada mulanya aku berpakaian, tetapi ketika aku berbuat durhaka kepada-Nya, maka Allah Ta'ala menjadikan aku telanjang. Sebaliknya dengan umat Muhammad yang berbuat durhaka dengan telanjang, tetapi Allah tetap memberi mereka pakaian.
Ketiga, lanjut Nabi Adam, setelah aku durhaka kepada Allah, maka Dia langsung memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi tidak untuk umat Muhammad. Mereka berbuat durhaka, sementara Allah Subhana wa Ta'ala tidak memisahkan isteri mereka.
Yang keempat, memang benar aku pernah durhaka kepada Allah di dalam surga dan aku kemudian dikeluarkan dari surga, sebaliknya umat Muhammad durhaka kepada Allah, tetapi justru dimasukkan ke dalam surga apabila mereka bertaubat kepada-Nya.”(rls)