Siakhulu (Bidikonline.com) –Tidak tertampungnya calon siswa SMA Neg 3 Siakhulu akibat kekurangan lokal pada penerimaan siswa baru Tahun Ajaran 2020/2021 anggota DPRD Kampar, Anotona Nazara minta kepada komite sekolah dan dinas pendidikan melalui pimpinan SMA Neg3 mencari solusi, hal itu disampaikan kepada wartawan usai meninjau langsung kondisi SMA Neg 3, Selasa (30/6).
'Persoalan pendidikan ini merupakan hal yang penting untuk pencerdasan anak bangsa, merupakan kewajiban kita semua untuk mencari solusinya dan tidak dibenarkan mengabaikan hal yang namanya pendidikan.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Kampar dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F- PDIP) di SMA Neg 3 Siakhulu, yang merupakan respon atas informasi yang beredar ditengah masyarakat desa Pandau Jaya dan Tanah Merah atas tercoretnya anak mereka dari daftar calon siswa baru SMA Neg 3 akibat diberlakukannya penerimaan siswa lewat zonasi, pada hal mereka domisili di desa Pandau Jaya dan Tanah Merah, akan tetapi karena penerimaan siswa ditentukan oleh radius tempat tinggal, akhir ratusan calon siswa tergusur dan tidak bisa diterima disekolah itu, jelas Nazara.
Sementara itu kata Nazara lagi, letak SMA Neg 3 berada di perbatasan desa Pandau dengan desa Baru, yaitu di Jalan Purwosari, dampaknya calon siswa yang domisili di perbatasan desa Pandau dan Tanah Merah dengan kota Pekanbaru kena coret.
Desa Pandau Jaya dan Tanah merupakan kawasan perumahan yang jumlah penduduknya terbanyak di kecamatan Siakhulu, akibat dari sistim zonasi banyak anak anak tergusur oleh kebijakan radius sekalipun SMA Neg 3 berada diwilayah desa, sementara awalnya sekolah di usulkan untuk menampung anak anak di dua desa tersebut. Situasi menjadi terbalik, mereka harus tergeser karena ditentukan radius tempat tinggal.
Untuk itu, kita meminta komite sekolah dan dinas pendidikan melalui pimpinan sekolah untuk mencari alternatif, supaya calon siswa tersebut diterima menjadi anak didik di SMA Neg3.
Kita dari PDIP sudah berkordinasi dengan ketua KOMITE SMA Neg3, Pak Marwas agar memberi solusi menerima siswa dengan cara jam belajarnya sore hari, seraya menunggu pihak pemerintah untuk melanjutkan pembangunan gedung berlantai tiga yang masih tertunda.jelasnya.
Sementara ketua KOMITE SMA Neg3, Marwas ketika dihubungi Bidikonline via WhatsApp (WA) menyampaikan, " kita lagi mencari solusi agar anak-anak kita bisa bersekolah, " jawabnya (boc)