Pekanbaru (Bidikonline.com) - Pinjaman sudah dibayar, berdalih bensin habis berjam-jam barang jaminan nasabah tak kunjung diberikan pihak UPC Pengadaian Lancang Kuning, Kota Pekanbaru. Nasabah dikecewakan, Motto Pengadaian , “Mengatasi masalah tanpa masalah “ hanya manis dibibir”.
Motto Pegadaian mengatasi masaalah tanpa masalah hanya manis dibibiir saja. Betapa tidak. Sikap pelayanan UPC Pengadaian Lancang Kuning sungguh sangat mengecewakan nasabah sebut saja nama Nur ( nama samaran) pinjaman sudah diselasaikan Sabtu (4/7/2020) sekitar pukul 08.30 Wib namun barang jaminan tak kunjung diberikan.
Barang jaminan satu unit mobil di UPT Pengadaian Lancang Kuning tak kunjung keluar. Sementara sebelum pelunasan sisa pembayaran pada hari Sabtu, tepatnya Kamis (2/7) dilakukan pelunasan sebelumnya, pihak nasabhan dan petugas pengadaian sudah sepakat pelunasaan terakhir hari Sabtu, mobil sudah ada sekitar pukul 11 di UPC pengadaian lancang kuning , jelas Afdhilah Ihsan kepada nasabah Nuir saat itu.
Petugas Cabang UPC Lancang Kuning, Kota Pekanbaru
Ternyata apa yang disampaiakan petugas UPC Pengadaian Lancang Kuning diluar dugaan nasabah. Dengan ringannya pihak pengadaian menyampaikan, berhubung kami pulang jam 12.00 Wib, nanti mobil di jemput sekitar pukul 13.00 Wib di kantor pengadaian depan Rumah Sakit Awal Bross pekanabaru, jelas nya.
Melihat sikap pelayanan pengadaian yang kurang bersahabat itu, nasaabah menuruti apa yang disampaikan petugas pengadaian. Tepat pukul 13.00 Wib, nasabah mendatangi kantor cabang pengadaian Kota Pekanbaru, dan menyampaikan niat ingin mengambil mobil. Namun pihak cabang pengadaian Kota Pekanbaru, terkejut karena sampai saat ini belum ada informasi yang kami terima dari Cabang UPC Lancang Kuning. Mohon sabar pak biar kami kordinasi dulu, jelas petugas pengadaian cabang kota Pekanbaru.
Ironisnya, petugas UPC Lancang Kuning, Afdhilla , ketika dihubungi nasabah Nur via ponselnya menjwab dengan ringannya, mobilnya tidak bisa jalan karena bensin habis dan baterai soak kata petugas gudang jelasnya .
Mendengar pernyataan Afdhilla seakan-akan mempermainkan barang gadaian dengan berbagai alasan diciptakan, , emosi nasabah tidak terbendung. Apalagi disaat Afdhilla datang menyodorkan surat pengambilan STNK dan Buku hitam untuk ditandatangani , perang mulutpun terjadi.
Bagaimana tidak, nasabah minta mobil di segera bawa kemari baru ditandatangani, sementara pihak pengadaian suruh tantangan bukti penyerahan STNK dan Buku hitam barang nya tak jelas , jelas Nur kepada media. Bayangkan bapak, kata Nur pinjaman sudah kami lunasi sekitar pukul 8.30 Wib pagi, tapi mobil baru keluar sekitar pukul 16.00 Wib, sore.
Berjam- jam kami harus menunggu, belum lagi sikap dan pelayanan mereka yang tidak profesioanal. Gampang saja menyampaikan kepada kita mobil tidak bisa jalan, habis bensin dan baterai soak.
Sementara pada saat penyerahan barang jaminan bensinnya ada setengan tengki lebih kondisi baterai bagus. Belum lagi kata mereka (petugas pengadaian –red) mobil tidak dipanaskan digudang, “Jadi dkemana bensin nya, sampai habis ,” kata Nur yang tidak habaisi pikir melihat pelayanan petugas pegadaian.
Sementara MOTTO Pengadaian : “Mengatasi masaalah tanpa masalah” . Buktinya apa, kata Nur dengan kecewahnya.
Sementara menurut Nur kepada media, kepala Pengadaian Cabang Pekanbaru, Malik yang hadir pada saat kejadian kelihatan bigung melihat sikap anggotanya , dan hanya bisa menyampaikan mohon maaaf atas pelayanan yang kurang nyaman ini, katanya (boc)