PEKANBARU (Bidikonline) - Menghadapi musim hujan berkepanjangan (La Nina), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar apel bersama siaga bencana alam di wilayah Riau di halaman kantor Gubernur Riau, Senin (9/11/2020).
Apel siaga tersebut melibatkan personel gabungan TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim Sar, Dinas Kesehatan dan relawan. Total ada sebanyak 1.300 personel gabungan yang dilibatkan untuk penanganan bencana alam di Riau, seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan lainnya.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, apel siaga bencana alam ini dilakukan mengingat saat ini di Indonesia masuk musim hujan. Termasuk di Riau beberapa hari ini tingkat curah hujan cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan terjadi banjir.
"Biasanya kalau sudah musim hujan akan terjadi banjir dan longsor. Kita tahu beberapa daerah di Riau terjadi kebanjiran, termasuk Kota Pekanbaru," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com.
Menurutnya, beberapa daerah yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan yakni sekitar sungai Kampar, seperti Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu.
"Termasuk daerah lain yang beberapa sport terjadi kebanjiran. Seperti Rokan Hilir, Kuansing, Rokan Hulu dan lainnya," terangnya.
Lebih lanjut Gubri mengatakan, karena kondisi saat ini pandemi Covid-19, maka pemerintah daerah harus siap sedia melakukan evakuasi warga jika sewaktu terjadi banjir.
"Jadi nanti tempat pengungsian harus diantisipasi sebab pandemi Covid-19, sehingga sempatnya dapat disiapkan dengan menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyebutkan, sebanyak 1.300 personel yang dilibatkan untuk mengatasi penanggulangan bencana tahun 2020 di Provinsi Riau.
"1.300 personil kita siapkan untuk menghadapi ancaman bencana. Ini adalah kolaborasi semuanya, dari pemerintah provinsi, kabupaten, TNI Polri termasuk masyarakat serta beberapa perusahaan-perusahaan yang menyiapkan untuk menghadapi bencana ini," katanya. (ckp)