PEKANBARU (Bidikonline) - Pemerintah Kota Pekanbaru masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan program pemberian makan siang gratis bagi siswa SD dan SMP yang dicanangkan pemerintah.
Sejauh ini, Pemko, masih menunggu petunjuk teknis terkait pelaksanaan program yang akan melibatkan tak kurang 25 ribu pelajar baik SD dan SMP se Kota Pekanbaru ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekda Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Selasa (13/8/2024) siang tadi.
Dijelaskan Indra Pomi, sampai hari ini, memang belum ada petunjuk teknis yang diberikan sebagai gambaran dari pelaksanaan program ini. Karena itulah, dilakukan simulasi dan uji coba terlebih dahulu agar bisa dipelajari dan dipersiapkan hal-hal yang diperlukan dari pelaksanaan program ini ke depannya.
''Ini kan program yang akan sangat banyak sekali. Karena itulah, setidaknya dari uji coba yang dilakukan kita bisa mensimulasikan apa-apa yang terbaik yang bisa dilakukan bila program ini nantinya benar-benar akan dilaksanakan,'' jelas Indra Pomi yang saat itu juga didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, H. Maisisco.
Indra pomi, pada kesempatan itu juga meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan untuk bersinergi dalam melakukan identifikasi sekolah-sekolah mana yang akan diuji cobakan.
''Saya berharap, sekolah-sekolah yang akan diujicobakan benar-benar sekolah yang berada pada posisi rentan rawan pangan, sehingga kita bisa lihat juga seperti apa pola penerapannya, dan implikasinya setelah ada program ini kepada para siswa,'' kata dia.
Dalam rapat yang dihadiri lengkap sejumlah OPD tekait itu, Inra Pomi juga berharap pelaksanaan program ini benar-benar bisa tepat sasaran.
''Kita kan sudah punya pengalaman sebelumnya, memberikan bantuan untuk keluarga, terkadang kita bantu untuk anaknya, tapi yang makan orang tuanya. Kita berikan telur dan susu untuk anaknya, yang makan malah orang tuanya. Kita harapkan ini benar-benar tepat sasaran,'' ungkap dia.
Karena itulah, sebut Indra Pomi, teknisnya, benar-benar harus dipelajari, sehingga nanti ketika dilaksanakan tidak menimbulkan masalah lagi.
Bahkan, hal-hal turunan lainnya, seperti produksi sampah yang disebabkan oleh kemasan makanan, seminimal mungkin diupayakan, sehingga tidak menimbulkan masalah.
''Karena itu teknisnya kita coba dudukkan bersama,'' ujar dia.(RSC)