Nias Utara (Bidikonline ) - Seperti di beritakan sebelumnya, bahwa adanya oknum kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara yang membuat masyarakat kelurahan pasar lahewa dan sekitarnya resah dan menaruh kecuringaan  dengan kedatangan oknum kepala sekolah ke rumah janda berisinial R.S yang mengontrak di salah satu rumah warga di lingkungan 4 Kelurahan Pasar Lahewa, kecamatan Lahewa.

Menurut penelusuran  awak media kepada salah seorang warga masyarakat Kabupaten Nias Utara yang tidak mengizinkan dituliskan namanya pada artikel pemberitaan ini menuturkan bahwa, RS merupakan oknum guru pegawai negeri di salah satu Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) di wilayah kecamatan Lahewa, dan sudah bercerai dengan suaminya.

Di mana suami R.S itu merupakan warga masyarakat kecamatan Namohalu Esiwa dulunya da R.S mengontrak di salah satu rumah masyarakat di kelurahan pasar lahewa.

Masih dari keterangan masyarakat yang  bisa di percaya itu, menambahkan bahwa laki laki yang ke seringan bertamu di rumah R.S adalah S. G oknum PNS dan berstatus kepala sekolah SDN Bolagasi Kecamatan Namohalu Esiwa dan diduga menjalin hubungan asmara cukup lama.

Karena dulunya mereka sama sama warga masyarakat  satu kecamata, tambahnya.

Untuk keseimbangan pemberitaan, awak media mengkonfirmasi langsung hal itu kepada kepala kelurahan pasar lahewa, Amran Gulo beberapa waktu yang lalu.

Amran Gulo menerangkan bahwa benar hal itu dan telah kita tangani untuk tidak terjadi hal hal yang tidak inginkan, dimana pada waktu itu masyarakat sudah berkumpul di rumah kontrakan R.S , saat itu juga S.G sedang berada di sana.

Amran Gulo juga menerangkan bahwa, ketika masyarakat memberitahukan kepada kita maka saya langsung turun untuk menenangkan warga, agar tidak bermain hakim sendiri.

Saya bersama dengan personil Bhabinkamtibmas, Polsek lahewa mengajak seluruh tokoh tokoh masyarakat, pemuda dan seluruh masyarakat yang telah berkumpul untuk membicarakan hal ini di kantor kelurahan.

Amran Gulo juga menambahkan bahwa keduanya sudah  kita mintai keterangan mereka dan kita mediasi, agar masyarakat tidak main hakim sendiri.

Kepala kelurahan juga menegaskan bahwa kalau untuk  masyarakat setempat sudah kita berusaha memediasi, dan S.G juga setuju atas kesepakatan yang di capai saat itu.

Tapi kalau untuk hal hal lain seperti sanksi dari instansi dan keluarga kedua belah pihak kita tidak menutup kemungkinan kalau ada pihak - pihak yang dirugikan atas kejadian itu, untuk menempuh jalur hukum,itu bukan tupoksi saya lagi, tutupnya. ( Nz )