PASIRPENGARAIAN (Bidikonline) - Pemerintah daerah, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, siap mendukung program "Sekolah Penggerak" digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Tujuan dibuatnya program "Sekolah Penggerak" oleh Kemendikbud RI sendiri sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah, dalam hal mewujudkan visi Indonesia Maju.
Program "Sekolah Penggerak" sendiri bisa diikuti oleh semua jejang sekolah, seperti PAUD, SD, SMP, SMA, serta SLB.
Bupati Rokan Hulu H. Sukirman, melalui Kepala Disdikpora Rokan Hulu, Ibnu Ulya, mengatakan daerahnya belum masuk dalam program "Sekolah Penggerak", namun demikian pihaknya siap mendukung penuh program pemerintah tersebut.
Ulya menerangkan pemerintah pusat dalam menunjuk "Sekolah Penggerak" sesuai data Dapodik. Dan bila ditunjuk, tentunya Disdikpora Rokan Hulu akan berkoordinasi dengan Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hulu.
"Kita perlu berkoordinasi dengan pimpinan terkait biaya untuk Sekolah Penggerak itu sendiri," jelas Ulya, Senin 01 Februari 2021, usai video conference (Vidcon) di Kantor Dinas Kominfo Rokan Hulu, turut dihadiri Sekda Kabupaten Rokan Hulu Abdul Haris, serta Kabid SMP Disdikpora Rokan Hulu Zulfikar.
Program "Sekolah Penggerak", ungkap Ulya, merupakan program program upaya menciptakan sekolah yang fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, kompetensi kognitif (literasi dan numerasi), serta non-kognitif (karakter).
Sebelum progam "Sekolah Penggerak" diterapkan, tentunya akan diawali dengan peningkatan kapasitas guru, kepala sekolah, serta pengawas sekolah.
Untuk penilaian kriteria sekolah yang akan diterapkan sebagai "Sekolah Penggerak" sendiri akan ditunjuk oleh pemerintah pusat, mengacu berbagai literasi, termasuk kondisi dan kesiapan tenaga pendidik atau guru.
"Untuk Sekolah Penggerak, setiap gurunya harus berkolaborasi dan ikut berperan dalam proses pendidikan, dimana fungsi-fungsi pendidikan di sekolah itu memperhatikan peserta didiknya," ungkap Ulya.
Peserta didik di "Sekolah Penggerak", tambah Ulya, juga harus sesuai dengan kompetensi masing-masing, dan pelayanan terhadap peserta didik juga tidak sama.
Ulya menambahkan tujuan dibuatnya "Sekolah Penggerak" adalah untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah, sehingga menjadi daerah rujukan praktek dalam pembangunan daerah.
"Sekolah Penggerak memberikan efek multi dari sekolah penggerak ke sekolah lainnya," tandas Ulya.
Sebelumnya, saat Vicon, Mendikbud, Nadiem Makarim, mengatakan Disdik di daerah harus mempertahankan guru dan kepala sekolah yang berpotensi menjadi "Sekolah Penggerak". Kepala sekolah dan guru merupakan kunci transformasi dan peningkatan kualitas pendidikan.***(Adv)
