Melalui pernyataan salah  seorang Tokoh Masyarakat Orahili Fau Bapak Sukaramai Fau,Dengan gelar bangsawan  "Samaeri Sihōnō " ...[read more] "> Melalui pernyataan salah  seorang Tokoh Masyarakat Orahili Fau Bapak Sukaramai Fau,Dengan gelar bangsawan  "Samaeri Sihōnō " " />
Kamis, 25 April 2024
Follow Us:
11:05 WIB - Disnaker Pekanbaru tak Ada Terima Aduan THR | 11:05 WIB - PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Warga Jangan Percaya Hoaks | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB | 11:05 WIB - Pemko Pekanbaru Targetkan Juara Umum di MTQ ke XLII Provinsi Riau | 11:05 WIB - FPII Setwil Riau Adakan Acara Buka Bersama Dengan Anak Panti Asuhan
/ Kepulauan Nias / Inilah Kejayaan Raja LAHELU'U FAU di Orahili Fau /
Menentang dan Mengusir Belanda di Nias Bagian Selatan,
Inilah Kejayaan Raja LAHELU'U FAU di Orahili Fau
Kamis, 04 November 2021 - 12:19:23 WIB

TERKAIT:
   
 
Nias Selatan (BIDIKONLINE) - Melalui pernyataan salah  seorang Tokoh Masyarakat Orahili Fau Bapak Sukaramai Fau,Dengan gelar bangsawan  "Samaeri Sihōnō " Beliau  merupakan salah  seorang  cucu dari  Raja Lahelu’u Fau, tentunya merupakan suatu tradisi dalam sebuah  kerajaan yang   secara turun-temurun dinobatkan menjadi Raja. Misalkan  tentang Raja Lahelu’u Fau menyatakan bahwa  Lahelu’u Fau menjadi Raja Desa Orahili Fau,menggantikan Ayahnya  bernama Raja Owatua Fau ( Raja pertama)  diorahili Fau dengan gelar kebangsawanan "Tuha ōri faulo" .saat di konfirmasi  selasa(02/11/2021).

Silsilah singkat raja pertama "Tuha Ori Faulo" yang   memiliki  4 orang anak  yaitu 1. Lahelu’u Fau, 2. Bofōna Fau, 3. Fōna Oli’ō Fau, 4. Tuhegeho Fau. Seiring waktu  dikala itu  Bapak Owatua Fau menobatkan / menobatkan putra  Lahelu’u Fau sebagai Raja memimpin Kampung Orahili Fau untuk selanjutnya dengan gelar bangsawan, " TUHA SIWABADANO LAWA".  Sejak saat itu Desa Orahili Fau dipimpin oleh Raja Tepat pada tahun 1840.

Situasi, perjuangan masyarakat  Orahili Fau menentang penjajahan Belanda  tak terelakkan lagi,mellaui berbagai aksi perang  tentara Belanda  dipukul mundur dibawah kepimpinan Lahelu’u Fau.tentu namanya penjajah tak henti ingin menguasai,saat yang tidak terduga Belanda kembali  melakukan penyerangan ke  Desa Orahili Fau (1855)lagi-lagi tentara Belanda kalah.
Setahun berlalu  Belanda menyerang Orahili Fau kembali, tepat pada tahun (1856 )namun Belanda kalah lagi. karena sistim perang sangat sengit dan Gerilya.  Belanda dalam peperangan melawan Orahili Fau harus kekalahan sehingga muncullah satu istilah dengan julukan sistim perang Orahili Fau adalah PERANG POHON.  dibawah kepemimpinan Raja Lahelu’u Fau.

Semakin membumi bahwa Lahelu,u sebagai “PENGUSIR BELANDA DIBUMI NIAS BAGIAN SELATAN”.   
Pada tahun 1863 pasukan Belanda menyerang Orahili Fau dengan kekuatan besar-besaran dengan mendatangkan, 5 Kapal perang, 601 orang jumlah tentara, 27 orang perwira dan 4 meriam perang dari Batavia(Jakarta). Dengan kekuatan besar dari Belanda Desa Orahili Fau dibumi hanguskan / dibakar oleh Belanda.

Namun strategi perang yang dilancarkan belanda tidak memakan korban jiwa karena sebelumnya telah di ketahui oleh Raja Lahelu’u,dengan memberi perintah kepada seluruh warga Orahili jauh hari untuk menyelamatkan diri, mengungsi keluar  menuju lokasi yang dianggap aman di Baruzō Sifaedo, lalu pada tahun 1871, Raja Lahelu’u Fau bersama semua warga Orahili Fau berpindah  ke Fanayama bermukim disana. Kendati mereka harus berpindah-pindah tempat, namun semangat  perlawanan kepada  tentara Kolonial Belanda tetap dilancarkan,ungkap sukaramai Fau.

Akhirnya pada tahun 1873, karena memperhatikan fanayama kurang tepat untuk pemukiman  maka mereka pindah lokasi pemukiman di BAJO AFASI. Tempat ini dinamakan  Bajo Afasi karena lokasi itu ditumbuhi pohon Kapas,dalam bahasa daerah  nias  (Afasi). Oleh karena mereka merasa nyaman,serta betah tinggal  ditempat pemukiman maka menamai tempat  itu "HILISOROMA LUO". Yang kemudian mengukuhkan  menamai menjadi Bawōmataluo. Sekarang secara administratif Desa Bawōmataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan.

Pada Tahun 1893 sebagian warga dari desa Bawōmataluo pindah kembali ke desa Orahili Fau sebanyak 30 orang Kepala Keluarga yang dipimpin oleh ZIKHAZATARO FAU cucu dari Raja Lahelu’u Fau.

Beberapa saat kemudian menyusul tahap kedua dari Bawōmataluo pindah lagi dan bermukim didesa Orahili Fau lama sebanyak 70 orang Kepala Keluarga yang dipimpin oleh TUHO BADANō yang merupakan anak/ putra kedua dari Raja Lahelu’u Fau.

Yang secara administratif Desa Orahili Fau Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan. Rombongan Tuho Badano Fau yang 70 Kepala Keluarga ikut serta ayahnya Raja Lahelu’u Fau ke Orahili.

Namun, yang masih tinggal dan bermukim di Bawōmataluo adalah anak/ putra pertama dari Raja Lahelu’u Fau bernama KAMōRō beserta dengan anak cucu dan warga lainnya. Tetap kedua desa ini Bawōmataluo dan Orahili Fau tetap satu dalam kesatuan dan bertekad untuk mengusir Belanda dari Bumi Nias Bagian Selatan ini.

Sehingga pada tahun 1914  pemerintahan kolonial belanda memberi pernyataan telah menguasai Nias secara keseluruhan kepulauan Nias, detailnya.(asas Dc).


Berita Lainnya :
  • Disnaker Pekanbaru tak Ada Terima Aduan THR
  • PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya
  • Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Warga Jangan Percaya Hoaks
  • Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB
  • Pemko Pekanbaru Targetkan Juara Umum di MTQ ke XLII Provinsi Riau
  • FPII Setwil Riau Adakan Acara Buka Bersama Dengan Anak Panti Asuhan
  • Bupati Kampar Terima Audiensi Panitia Sidang Sinode BNKP ke-61
  • Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran
  • Bupati Rezita Safari Ramadan di Desa Pasir Ringgit
  •  
    Komentar Anda :
       


    Galeri   + Index Galeri
    Memperingati Hari Jadi Rohul ke - 18, DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa

    Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
    Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
    Profil | Redaksi | Index
    Pedoman Berita Siber

    Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
    Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan